Jumat, 18 November 2011

Pendidikan Karakter Sekolah Dasar di Indonesia


Pendidikan Karakter Sekolah Dasar di Indonesia
Melihat pendidikan yang ada di Indonesia ternyata saat ini masih belum mendapat hasil yang sebenarnya di inginkan, buktinya dapat dilihat pada pola pikir anak sekarang lebih mengedepankan menghafal dari pada memahami suatu materi pelajaran. Dan tak jarang pelajar sekarang lebih mementingkan nilai dari pada ilmu pengetahuannya. Padahal yang sebenarnya dibutuhkan saat ini bukan pelajar yang pintar tetapi yang dibutuhkan sekarang adalah pelajar yang mau selalu berusaha dan berlatih untuk mengembangkan kualitas belajarnya. Untuk mendapat itu semua langkah penting yang perlu  dilakukan adalah membentuk lingkungan sekolah yang kondusif dan menyenangkan agar dapat memberi manfaat yang  positif  untuk membangkitkan  minat,  kreativitas  dan motivasi  belajar  pada anak. Kemudian memilih metode pembelajaran yang tepat yang dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan minat siswa terhadap pembelajaran.
Dalam membentuk karakter seorang anak sangat penting dilakukan sejak dini. Potensi karakter yang baik sebenarnya telah dimiliki tiap manusia sebelum dilahirkan, tetapi potensi tersebut harus terus-menerus dibina melalui sosialisasi dan pendidikan sejak usia dini. Pengertian Karakter itu sendiri adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan bisa mempertanggung jawabkan tiap akibat dari keputusan yang dia buat.
Pendidikan merupakan salah satu wadah dalam menunjang pembentukan karakter tiap individu (seorang anak). Dan Sekolah Dasar (SD) adalah merupakan pendidikan awal penanaman karakter anak dalam perkembangan dirinya. Tak bisa kita pungkiri bahwa sekarang ini banyak generasi muda di Indonesia, yang tidak mengenal tentang dirinya sebagai bangsa Indonesia yang memiliki berbagai macam suku, budaya, dan kultur sosial yang berbeda.
Dalam pembentukan karakter peran seorang guru sangat penting untuk tercapainya tujuan dari proses belajar mengajar. Oleh karena itu, sudah sewajarnya profesi seorang guru menjadi salah satu Sumber Ilmu Pengetahuan bagi siswanya. Dengan jaman yang selalu berkembang dan semakin maju ini hendaknya guru bisa menjadi contoh, panutan dan senantiasa menjadi gudangnya ilmu bagi siswa – siswanya. Disini seorang guru di tuntut untuk bisa lebih kreatif dan inovatif dan dapat membawa siswanya untuk bisa lebih aktif dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Tanpa ada Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar dikelas, akan berdampak buruk pada siswa, siswa akan mudah merasa bosan dan akan berpengaruh pada daya serap siswa saat menerima pelajaran di kelas.
Ada pun kegagalan seorang guru dalam menumbuhkan karakter anak didiknya, ini disebabkan karena seorang guru yang tak mampu memperlihatkan dan menujukkan karakter sebagai seorang guru yang patut untuk didengar dan diikuti. Sebagai seorang guru diharapkan tidak hanya sekedar menyampaikan materi ajar saja dalam kelas kepada siswa. Tetapi, diharapkan bisa lebih mendasar yaitu bagaimana seorang guru dapat menjadi contoh, inspirasi dan suri tauladan yang dapat merubah karakter siswa – siswanya menjadi manusia yang mengenal potensi dan karakternya sebagai makhluk Tuhan dan sosial.
Untuk membentuk karakter seorang anak, Orang tua ( keluarga ) juga mempunyai peran khusus. Keluarga merupakan tempat pertama, dimana manusia, dari mulai pertama lahir, hingga belajar antara baik dan buruk, pantas dan tidak pantas, benar dan salah. Bisa dikatakan, di keluargalah seseorang, sejak sadar dan mengenal lingkungan, dia belajar tentang tata nilai atau belajar tentang moral. Sebuah anggapan atau pola pikir yang di yakini seseorang akan tercermin dalam karakternya. Jadi di keluargalah proses pembentukan karakter berawal.
Pendidikan dalam keluarga akan menentukan seberapa jauh seorang anak dalam prosesnya untuk menjadi orang yang lebih dewasa, dan memiliki komitmen terhadap nilai moral tertentu misalnya tentang kejujuran, kedermawanan, kesedehanaan, dan menentukan bagaimana dia melihat dunia sekitarnya, seperti memandang orang lain yang tidak sama dengan dia berbeda status sosial, berbeda suku, berbeda agama, berbeda ras, berbeda latar belakang budaya. Di dalam keluarga juga seseorang mengembangkan konsep awal mengenai keberhasilan dalam hidup ini atau pandangan mengenai apa yang dimaksud dengan hidup yang berhasil, dan wawasan mengenai masa depan. Jadi disini orang tua juga berperan sangat penting untuk pembentukan karakter seorang anak.
Dalam penanaman karakter pada anak selain peran dari orang tua dan guru, sosok peran dari masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter seorang anak. Disini masyarakat dituntut bisa atau mampu meluruskan anggapan mereka dan menghilangkan budaya yang menganggap pendidikan tidaklah penting. Yang diharapkan sebenarnya adalah masyarakat mampu berfikir dan beranggapan bahwa pendidikan adalah sebuah kebutuhan yang mendasar, yang dapat mengantarkan seseorang pada kehidupan bermasyarakat yang lebih baik tentunya.
Dalam hal ini, peran dari masyarakat  sebagai pemerhati pendidikan juga sangat di perlukan. Masyarakat perlu menyadari pentingnya manfaat dari pendidikan itu sendiri karena dengan begitu mereka memiliki pengaman dan pengetahuan yang lebih dari yang lain untuk turut iku dalam mengembangkan karakter seorang anak.
Jadi sebagai kesimpulannya dalam pendidikan pengembangan karakter seorang anak tidak bisa hanya di tentukan dari satu pihak saja, maksudnya disini dalam membentuk karakter seorang anak masih perlu peran serta dari berbagai pihak antara lain peran orang tua (keluarga), guru, dan masyarakat (lingkungan). Mereka harus bisa bekerja sama dalam membentuk karakter seorang anak agar dapat mencapai tujuan dari proses pembelajaran.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo